Kamis, 27 Juni 2013

Kreatif ?

Saya pun jg bingung mendeskripsikan filosofi kalimat diatas, namun saya dpt merasakan apa itu kreatif di dlm diri saya, sikap dan pemikiran yg selalu memandang segi lain dlm segala hal, menurut saya itu yg disebut kreatif, seorang yg hidup nya dipenuhi dgn sikap kreatif biasa disebut kreator, skill tanpa kreatifitas nihil, kreatifitas tanpa skill omong kosong.


Menurut anda apa yg dimaksud kreatif ?

Dunia Panggung Sandiwara?

Kalau ada yg menyebut "dunia panggung sandiwara" gw pikir mereka salah besar, knp? Di dunia yg sudah ditetapkan tuhan tdk ada yg sandiwara, semua real tanpa rekayasa semata. Kita diciptakan dgn beribu karakter sbg kberagaman hayati hidup, bukan rekayasa! Kalaupun mereka yg hidup nya hanya bersandiwara, itu bukanlah action mereka belaka, namun itu adalah sikap asli mereka yg buruk, buruk dalam hal bersikap utk tindakan real mereka.

Harmonisasi

Berbicara mengenai harmonisasi, awal dari kata harmonis. Sebuah kata yg selalu gw banggakan dalam setiap unsur seni, entah dalam seni yg terlihat atau seni yg dinikmati lewat suara, sama saja. Harmonis dalam setiap bagian nada didalam musik bisa diciptakan dari pengalaman, kepribadian atau unsur alam yg ada di dalam diri sang pencipta nada. Rata2 dari mereka memiliki ketertarikan sedikit akan hal-hal biasa yg orang lain banyak suka, namun sang pencipta nada memulai karya nya lewat hati dan emosi, sehingga apa itu yg disebut harmonisasi sering dikaitkan dengan estetika yg justru harmonis adalah salah satu bagian dari estetik.

ILMU MERUPAKAN HAK SISWA, BUKAN GURU!!!

Dalam konteks ini memang agak aneh didengarnya, namun apakah kita mengetahui bahwa sebenarnya siswa yang belajar dilembaga pendidikan merupakan hak bebas dalam menerima, mengkritik, memberi solusi/saran/masukan, dalam kelangsungan pendidikan mereka. Bukan hal yang bisa dispelekan begitu saja, namun akan menjadi persoalan serius untuk mendirikan karakter bangsa dalam hal pendidikan generasi mudanya. Memang kadang terlihat sengaja atau tidak yang jelas konteks ini sering dikeluhkan oleh banyak generasi muda, mereka seolah ingin berontak dengan budaya bangsa seperti ini, ingin teriak sekencang-kencangnya. Mengambil jalan lain dalam bertindak untuk kehidupannya dalam mencari ilmu, seperti membuat organisasi, kelompok atau hal semacamnya yang membuat mereka bangkit dari tidurnya hak dalam keterbatasan lembaga pendidikan formal. Mengambil contoh pada negeri sakura Jepang, negara yang merupakan paling aktif dalam generasi mudanya. Pemuda disana lebih banyak bergerak dalam hal mengekspresikan dirinya, ini bukan karena pendidikan formal nya yang bagus, tapi ini soal kebijakan negara nya yang menegaskan bahwa ”pemuda merupakan kedua tangan dari negaranya”. Ini jelaslah menjadi kepercayaan diri pemuda nya dalam hidup untuk menerima pendidikan dan berkarya. Banyak hal positif yang mereka lakukan sesuka hati, banyak hal yang mereka kerjakan untuk negara nya, dan banyak pula hasil mereka yang sangat dihargai oleh dunia. Janganlah heran bahwa negara ini menjadi negara yang maju, negara yang terus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dan negara yang menjadikannya displin dalam keberlangsungan hidup. Memang terlalu singkat contoh dari segi kehidupan di negara Jepang. Namun Indonesia merupakan pokok perbincangan utama dalam pembahasan ini.
Kembali lagi soal suara pemuda Indonesia saat ini, yang mana mereka hanya bisa diam ditengah desakan lembaga pendidikan yang semakin tidak memerdulikan suara dari muridnya dan hanya mementingkan hasil/nilai dari bidang studinya. Seorang murid yang aktif dalam sekolah nya hanya bisa pasrah karena sikap dari para guru yang hanya mementingkan tentang bagaimana dirinya member ilmu kepada murid, bekerja sesuai suarat perintah kerja, dan member nilai pada murid dari lembaga nya, sedangkan aktifitas penting dan komunikasi yang menjurus pada hal perdebatan dan perbincangan jarang sekali terjadi. Ini merupakan potret yang memalukian dari banyak nya contoh yang ada di negeri kita.  padahal dalam keadaan nyata muridlah yang mencari ilmu dan membutuhkan semua fasilitas termasuk hak dalam berpendidikan, tetapi sangat disayangkan ketika fasilitas utama yakni “guru” hanya merupakan panduan sedikit ilmu yang membuat generasi pelajar menjadi tidak aktif dan hanya bisa menerima begitu saja pada situasi pendidikan di negeri nya sendiri. Seolah mereka memang tampak diam dan berprestasi, tapi tidak lebih dari itu banyak hal yang mereka belum puas dalam karier nya mereka sendiri dalam hal berpendidikan. Pada hal ini sebenarnya murid memanglah objek dari suatu subjek pada lembaga pendidikan, tapi apakah “mereka” memahami bagaimana cara membuat objek mereka menjadi sangat luar biasa dan berprestasi untuk negaranya ?

Proses- proses memang telah dikerjakan pemerintah untuk mengantisipasi masalah ini, bahkan banyak pihak pun  yang mendukung nya. Kita seharusnya sadar sebagai pemuda/generasi penerus bangsa tidaklah lemah dan kaku dalam menguasai sepenuh ilmu yang telah kita dapat, kita masih dapat berkembang dan terus berkembang untuk mendapatkan semua apa yang kita inginkan, dan memang butuh keberanian untuk mengalahkan semua permasalahan ini. Jangan lagi menjadi generasi penerus yang hanya bisa terjajah dan larut oleh budaya- budaya buruk di negeri sendiri, tetapi lebih jauh dari itu kita bisa menjadi penolong sesama sebagai penyadar dari penjajah pendidikan yang terus berjalan disekitar kita.    

Rabu, 26 Juni 2013

Dialog Dini Hari

Awalnya menuju senja yang lemah namun kuat pada waktu yang tak tertentu. Disana aku keluar dari bilik pintu rapuh, aku melihat matahari terlalu cepat untuk tidur dari permukaan bumi, semilir angin berhembus dari sudut pandang yang jauh melihat ke langit dimana tak ada satu centi pun yang dapat digapai. Kumpulan awan berwarna jingga semakin menghitam, ketika ku lihat dentuman detik ternyata malam pun tiba, aku tak khawatir apapun, justru aku menunggu moment ini sebagai bahan refleksi diri. Aku mencoba menatap bulan yang berbentuk setengah lingkaran yang menandakan begitu sahaja nya ciptaan tuhan ini menyapa manusia. Bintang ternyata tak mau kalah saing untuk menampilkan cahaya terbaik nya, yaa aku mengerti 2 ciptaan tuhan ini sedang hangat-hangat nya bercanda di ruang yang tak pernah tersentuh oleh tangan manusia (galaksi). Suara khas nyamuk dan perbincangan cicak malam sangat menarik untuk didengar lebih jauh, namun cahaya bulan dan bintang tetap menghipnotis ku untuk menatap nya. Tuhan begitu baik menempatkan waktu yang pas untuk beristirahat, bukan sekedar istirahat raga namun juga istirahat batin dari sibuk nya kegiatan ku seharian ini. Aku mencoba berkomunikasi lewat batin kecil seorang manusia. Ternyata malam ini menyapa lewat indah nya moment yang menhangatkan jiwa dan raga. Sekarang aku tahu kapan saat nya aku berdialog dengan malam. Terimakasih Tuhan :)
Test Blog baru...