Lewat hembusan angin
membuat hati serasa ikut menikmati arahnya. Tak tau kemana arahnya ia berlayar.
Malam ini bulan ternyata muncul 45 derajat dari bingkai jendela kamar ku.
Rasanya kilauan itu ada arti yang aku sendiri sedang menerjemahkan bahasa cahaya
tersebut. Ah sial! Tatapanku telah sejam lebih menikmati cahaya tersebut, namun
aku masih belum dapat arti dari bahasa komunikasi cahaya itu. Seolah aku ingin
mendekat tp sia-sia. Aku terus amati lingkaran putih itu, namun aku sekarang
berada diujung malam. Aku biarkan indra penglihatan ku ini istirahat dari
peraduan ku dengan bulan. Mungkin aku berharap mimpi malam ini bisa
menerjemahkan kosa kata dari setiap cahayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar